MAKALAH
KIMIA
KARAKTERISTIK
LIMBAH INDUSTRI KIMIAH DAN KLASIFIKASI LIMBAH INDUSTRI
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang, “Karakteristik Dan Klasifikasi Limbah Industri
Kimia” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Karya ilmiah ini memuat tentang “Karakteristik Dan
Klasifikasi Limbah Industri Kimia” yang sangat berbahaya bagi linkungan dan
kesehatan seseorang. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penyusun
Kasman Hidayat
P3C1 14 024
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB
II PEMBAHASAN
1.
Pengertian Limbah
2.
Karakteristik limbah industri kimia
3.
Klasifikasikan limbah industri kimia
4.
Dampak Limbah Industri
5.
Penanganan Limbah
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas
lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang
ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah
domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena
kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya.
Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu
lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan
bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan.
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh alam
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi,
limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik.
Kehadiran limbah dapat berdampak
negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu
dilakukan penanganan terhadap limbah penanganan limbah ini tentunya tidak hanya
sekedar mengolahnya/ mendaur ulangnya langsung tanpa memperhatikan jenis limbah
dan cara penangannanya klarena dari setiap limbah yang ada mempunyai ciri
berbeda terhadap dampak yang ditimbulkanya.
B. Rumusan Masalah
1.
Menjelaskan pengertian Limbah
2.
Menjelaskan karakteristik limbah industri kimia
3.
Mengklasifikasikan limbah industri kimia
4.
Menjelaskan Dampak Limbah Industri
5.
Menjelaskan Penanganan Limbah
C. Manfaat
1.
Dapat mengetahui pengertian limbah
2.
Dapat mengetahui karakteristik limbah industri kimia
3.
Dapat mengetahui klasifikasi limbah
4.
Dapat mengetahui dampak limbah industri
5.
Dapat mengetahui penanganan limbah
D. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian Limbah
2.
Untuk mengetahui karakteristik limbah industri kimia
3.
Untuk mengetahui klasifikasikan limbah industri kimia
4.
Untuk mengetahui Dampak Limbah Industri
5.
Untuk mengetahui penanganan Limbah industri
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Limbah
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh alam
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi,
limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik.
2. Karakteristik Limbah Industri Kimia
Limbah mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Berukuran mikro
Karekteristik
ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/ volumenya. Contoh dari
limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bias terlihat adalah
limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di buang tidak
sesuai dengan prosedur pembuangan yang dianjurkan.
b. Dinamis
pencemarannya
yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan mengakibatkan pencermaran. Biasanya
limbah dalam menyerbar di perlukan waktu yang cukup lama dan tidak diketahui
dengan hanya melihat saja. Hal ini dikarenakan ukuran limbah yang tidak dapat
dilihat.
c.
Berdampak
luas (penyebarannya)
Luasnya
dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari karakteristik
limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Contoh dari besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu adanya istilah “Minamata
disease” atau keracunan raksa (Hg) di Jepang yang mengakibatkan nelayan-nelayan
mengidap paralis (hilangnya kemampuan untuk bergerak karena kerusakan pada
saraf). Kejadian ini terajadi di Teluk Minamata dan Sungai Jintsu karena
pencemaran oleh raksa (Hg).
d.
Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Dampak yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia
biasanya tidak sekedar berdampak pada orang yang terkena tetapi dapat
mengakibatkan turunannya mengalami hal serupa
3. Klasifkasi Limbah Industri Kimia
Limbah dapat
di klasifikasikan sebagai berikut
A.
Jika
didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1.
Limbah Organik
Limbah ini
terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah
tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui
proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau penyemprotan yang
berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan
yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat
tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan
selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah
rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan
berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah
tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat,
baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan
berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat
mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur,
virus dan sebagainya.
2. Limbah Anorganik
Limbah ini
terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal
dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui.
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat
tersebut adalah :
Ø Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium
klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
Ø Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal
dari industri pengolahan biji logam dan
bahan bakar fosil.
Ø Adapula limbah anorganik yang
berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas
plastik, kaleng dan aluminium.
B.
Jika
berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Limbah Pabrik
Limbah ini
bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai
kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai
disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat
mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci,
Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut
dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah
tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa
berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-lain bisa
juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun
tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
3. Limbah Industri
Limbah ini
dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan
tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik
dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan
menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air
tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia
C.
Jika didasarkan Wujudnya, limbah di kelompokkan
sebagai berikut:
1)
Limbah Cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang
berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan
berdasarkan pada :
Ø Sifat Fisika
dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat
diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
Ø Parameter
Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
Ø Anorganik
non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol
Ø Organik
Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
Ø Mikroorganisme
contohnya E Coli dengan metoda MPN
Ø Sifat Khusus
contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik
Ø Air Laut
contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
2)
Limbah padat
Limbah padat
berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya
berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan,
perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis
limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal,
gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
3)
Limbah gas
dan partikel
Polusi udara
adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang mengandung
partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon
(asap kabut fotokimiawi), karbon monoksida dan timah.
4)
Limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun)
Suatu limbah
digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang
sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak
atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang
termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun
yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses,
dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.
Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih
karakteristik berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji
dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
D.
Berdasarkan polimer penyusun mudah dan tidak
terdegradasinya menurut Nusa Idaman Said, 2011, limbah dibagi menjadi dua
golongan besar:
1) Limbah yang
dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah terurai),
yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti
daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
2) Limbah yang
tidak atau sangat lambat mengalami perubahan secara alami (nondegradable waste
= tidak mudah terurai), misanya plastic, kaca, kaleng, dan sampah sejenisnya.
E.
Berdasarkan sifatnya menurut A. K. Haghi, 2011, limbah
terdiri atas enam jenis, yaitu:
1) Limbah mudah
meledak, limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui proses kimia dapat
menghasilkan gas dengan suhu tekanan tinggi serta dapat merusak lingkungan.
2) Limbah mudah
terbakar, bahan limbah yang mudah terbakar adalah limbah yang mengandung bahan
yang menghasilkan gesekan atau percikan api jika berdekatan dengan api.
3) Limbah
reaktif, limbah reaktif adalah limbah yang memiliki sifat mudah bereaksi dengan
oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi dan
dapat menyebabkan kebakaran.
4) Limbah
beracun, limbah beracun atau limbah B3 adalah limbah yang mengandung racun
berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah ini mengakibatkan kematian jika
masuk ke dalam laut.
5) Limbah
korosif adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan dapat
membuat logam berkarat.
4. Dampak Limbah Industri Kimia
a. Dampak terhadap kesehatan
Dampaknya
yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang
dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1)
Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena
virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat
2)
Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap
b. Dampak terhadap lingkungan
Cairan dari
limbah–limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung
virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan
akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk
kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara
langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga
menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah
tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak
dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat
meresahkan para penduduk.
5. Penanganan Limbah Industri
a)
Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya,
Kegiatan ini
dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik
dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan.
b)
Pemanfaatan Kembali
§ Kegiatan
pemanfaatan sampah kembali seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah
membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk
melestarikan lingkungan.
§ Pemanfaatan
sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara langsung,
misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas
daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya
menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas
dan botol air minum dalam kemasan.
c.
Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sisa sampah
yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting
maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke
Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis.
Pengelolaan limbah adalah kegiatan
terpadu yang meliputi kegiatan pengurangan (minimization), segregasi
(segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah. Dengan
demikian untuk mencapai hasil yang optimal, kegiatan-kegiatan yang melingkupi
pengelolaan limbah perlu dilakukan dan bukan hanya mengandalkan kegiatan
pengolahan limbah saja. Pemanfaatan limbah industri merupakan upaya menekan
pembuangan limbah seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber
daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah
industri salah satunya dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle).
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org, diakses tanggal 20 Februari 2011
http://pengelolaanlimbah.wordpress.com/category/a-pengertian-limbah/
https://herawan12.wordpress.com/limbah/