makalah IPS revolusi industri
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak sekali memberikan kita nikmat
yang tidak terhingga sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Dan juga kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen yang telah banyak memberikan
ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada kami semua, serta kepada teman-teman
mahasiswa/i semua.
Dalam Makalah ini kami membahas
tentang
revolusi industri. Kami mengajak kepada para pembaca semua agar kita
senantiasa melakukan hal yang baik atau yang diperintahkan oleh Alah SWT dan
Rasul-Nya serta meninggalkan atau menjauhi apa yang dilarang-Nya agar hidup
kita selamat dunia dan akhirat.
Penulis menyadari akan kekurangan
dan kekhilafan dalam pembahasan Makalah ini. Untuk itu partisipasi serta kritik
yang baik sangat kami harapkan demi tujuan kita bersama, mudah-mudahan Makalah
ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Kendari, oktober 2014
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Permasalahan
C.
Tujuan
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Revolusi Industri
B.
Wujud Revolusi
Industri
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Revolusi Industri di kawasan benua Eropa bermula di
negara Inggris. Kemudian pada awal abad ke-19, mulai menyebar ke negara-negara
Eropa lainnya dan negara-negara di benua Amerika.
Adapun
sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya revolusi industri tersebut adalah
sebagai berikut:
a)
Keamanan dalam negara Inggris yang mantap
Mantapnya kondisi keamanan negara Inggris pada sekitar
abad ke-18, sehingga menjamin seluruh segi kehidupan masyarakat Inggris pada
saat itu. Begitu pula dengan sistem ekonomi, masyarakat Inggris dengan tenang
dan tanpa rasa takut menjalankan roda perekonomian mereka.
b)
Mulai berkembangnya kegiatan kewiraswastaan dan
manufaktur
Perkembangan masyarakat Eropa sebelum Revolusi
Industri hidup dalam sistem perdagangan yang masih menggunakan uang dan sistem
barter. Kegiatan-kegiatan produksi dilakukan di rumah-rumah atau kerajinan
rumah (home industry). Di Perancis dikenal istilah "gilda",
yaitu bengkel kerja dan pusat usaha. Setiap orang yang akan memesan
barang-barang dapat menghubungi gilda. Alat-alat yang dihasilkan oleh gilda
adalah alat rumah tangga, alat kerja pertanian, dan sebagainya. Gilda baru
bekerja apabila ada pesanan.
Perkembangan selanjutnya dari gilda ini adalah
munculnya minat yang luar biasa dai masyarakat Inggris terhadap tempat
pengolahan yang lebih memadai seperti pabrik. Dari minat inilah, muncul
kegiatan ekonomi manufaktur dimana para pekerja tidak lagi bekerja di
rumah-rumah melainkan ditempat-tempat khusus yang disediakan pengusaha sebagai
tempat produksi.
c)
Inggris memiliki kekayaan alam terutama batu bara dan
bijih besi
Kekayaan SDA Inggris seperti banyak ditemukannya batu
bara dan bijih besi, telah membantu Inggris dalam mengembangkan industrinya
karena batu bara dan bijih besi sangat diperlukan dalam proses produksi. Batu
bara dijadikan sebagai bahan bakar mesin-mesin dan bijih besi diperlukan untuk
industri berat. Kekayaan alam tersebut ditunjang oleh kemampuan dan keinginan
manusianya.
Orang Inggris terkenal sebagai orang yang rajin dan
tekun dalam penelitian alam. Kemauan dan keuletan warga Inggris itu, didukung
oleh adanya lembaga penelitian bernama The
Royal for Improving Natural Knowladge yang didirikan oleh pemerintah
Inggris tahun 1662 dan The French
Academy of Science yang didirikan tahun 1666. Kedua lembaga tersebut
mensponsori kegiatan-kegiatan eksplorasi alam, sehingga dengan adanya
lembaga-lembaga ini telah mendorong tejadinya penemuan-penemuan baru di
kemudian hari.
d)
Inggris memiliki banyak daerah jajahan
Kerajaan Inggris pada abad ke-18 memiliki banyak
daerah jajahan yang tersebar di benua Afrika dan Asia. Daerah-daerah jajahan
inilah yang mendukung kegiatan industri Inggris, karena daerah-daerah jajahan
tersebut dapat menyediakan bahan baku yang diperlukan oleh industri Inggris.
Selain itu, daerah-daerah jajahan tersebut dapat dijadikan sebagai tempat
pemasaran hasil industri Inggris.
e)
Terjadinya Revolusi Agraria
Kondisi masyarakat Inggris yang dilanda gejolak turut
melatarbelakangi revolusi industri di negara tersebut. Gejolak yang dimaksud
adalah Revolusi Agraria (pertanian).
Revolusi agraria ini disebabkan oleh berkembangnya
kerajinan pakaian wol, yang dengan sendirinya meningkatkan permintaan bulu
domba. Dari hal itu, usaha di bidang wol menjadi sangat menarik, maka tanah
pertanian diubah menjadi peternakan domba.
Untuk keperluan peternakan domba tersebut, tanah para
bangsawan yang tersebar letaknya dikumpulkan dengan cara ditukar-tukar dengan
tanah milik petani. Tanah yang berupa tanah padang rumput itu dipagari dan
digunakan sebaai penggembalaan domba. Perubahan fungsi tanah menjadi lahan
peternakan pun disebabkan harga gandum yang turun.
Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap para
petani. Sebelumnya, pada saat tanah pertanian masih diusahakan mereka bekerja
sebagai petani penyewa. Sebab tanah di Inggris pada dasarnya adalah milik raja
dan bangsawan.Sejak tanah itu diubah menjadi lahan peternakan jumlah pekerja
yang dibutuhkan relatif sedikit. Akibatnya, banyak para petani beralih kerja
sebagai pekerja di tambang batu bara dan pabrik-pabrik tekstil. Ada pula yang
pergi ke kota yang mencari kerja disana. Namun, lapangan kerja terbatas dan
akhirnya muncul gelandangan. Munculnya gelandangan menjadi masalah tersendiri
bagi pemerintah. Pada saat perkembangan industri sangat pesat di perkotaan,
pemerintah dapat menanggulangi masalah gelandangan degan menjadikan sebagai
buruh.
f)
Munculnya paham ekonomi liberal
Kegiatan lain yang mendorong lahirnya Revolusi
Industri adalah kegiatan perekonomian. Sejak abad ke-17, dunia pelayaran dan
perdagangan di Inggris. berkembang pesat. Perkembangan itu dibuktikan oleh
banyaknya kongsi-kongsi dagang, seperti EIC(East
India Company), Virginia Co., Plymouth Co., Massachusets
Bay Co., dan lain-lain. Para kongsi dagang banyak memperoleh keuntungan
dari penanaman modalnya di Inggris dan daerah lain. Sebagian besar dari
keuntungannya itu ditabung di bank, sehingga secara keseluruhan aktivitas
mereka memberi kesejahteraan bagi Kerajaan Inggris.
Gejolak dalam masyarakat lainnya adalah munculnya
paham ekonomi liberal. Tokoh-tokoh yang mengembangkan paham ini adalah Adam Smith, Thomas Robert Malthus, David
Ricardo, dan John Sturart Mill.
Paham ekonomi liberal muncul sebagai reaksi terhadap paham ekonom merkantilisme
yang melahirkan sistem ekonomi yang diatur oleh pemerntah.
Para pencetus gagasan ekonomi liberal menyatakan
kemakmuran rakyat akan cepat tercapai apabila rakyat dibebaskan untuk melakukan
kegiatan ekonomi. Lahirnya paham ekonomi liberal di Inggris memantapkan
persiapan masyarakat menuju suatu zaman industri. Artinya, paham ekonomi
liberal memberi peluang bagi perkembangan industri-industri baru di Inggris.
g)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Sejak awal abad ke-16, Inggris mulai memasuki abad
pemkiran yang mengakibatkan munculnya ilmuwan-ilmuwan terkemuka dalam berbagai
bidang pengetahuan dan teknologi. Bersama dengan munculnya ilmuwan-ilmuwan baru
tersebut, muncul pula ide-ide baru.
Ide dan gagasan bau tersebut mendorong terjadinya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang didasarkan atas
ide dan gagasan baru tersebut, muncul pula penemuan-penemuan baru yang dapat
memperingan segala jenis pekerjaan manusia. Dengan temuan-temuan baru inilah
Revolusi Industri dimulai.
B.
Rumusan
Permasalahan
a) Apakah yang dimaksud dengan
Revolusi Industri?
b) Jelaskan wujud revolusi industri?
C.
Tujuan
a) Agar pembaca mengetahui
bagaimana sejarah Revolusi Industri.
b) Agar pembaca dapat mengetahui wujud Revolusi Industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Revolusi
Industri
Revolusi
adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara
cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat.
Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan
at`u tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan
tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu
perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris
ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah
bahan mentah menjadi bahan jadi.
Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan tangan menjadi
menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri"
diperkenalkan oleh Friedrich Engelsdan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan
abad ke-19.
Pada abad
pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai oleh sistem feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian yang lazim disebut Latifundia (pertanian
tertutup). Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia Timur (Timur Tengah dan Asia lainnya)
tertutup setelah perdagangan di Laut Tengah dikuasai oleh para pedagang
Islam abad ke 8 sampai abad ke 14.
Sebelum abad ke-18 sistem perekonomian masyarakat
Eropa sangat bergantung pada sistem ekonomi agraris. Akan tetapi setelah
memasuki abad ke-18 terjadi perubahan besar dalam pola hidup masyarakat Eropa.
Perubahan tersebut ditunjukkan dengan mulai digunakannya tenaga mesin sebagai
alat produksi di pabrik-pabrik menggantikan tenaga manusia dan hewan. Perubahan
inilah yang disebut dengan Revolusi
Industri. Sehingga Revolusi Industri dapat dikatakan sebagai
suatu peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi sistem ekonomi
industri yang menggunakan tenaga mesin sebagai alat produksinya, menggantikan
tenaga hewan dan manusia.
Sebelum dikenal alat-alat mekanis dan otomatis,
masyarakat Eropa bekerja dengan menggunakan alat-alat manual (menggunakan
tenaga manusia) dan masih mengandalkan kecepatan kedua tangan dan kaki.
Artinya, alat-alat tersebut tidak akan berfungsi dan bekerja jika tidak ada
tangan atau kaki. Peralatan yang dimaksud seperti cangkul, parang, sekop,
gergaji, pisau, pengukur, palu, penenun, pemintal, pancung, jala, pendayung,
dan lain-lain.
Pada masa revolusi industri, peralatan tersebut jarang
digunakan sebab telah ditemukan mesin pemintal, mesin tenun, lokomotif, dan
sebagainya. Semua mesin tersebut bukan digunakan oleh tangan dan kaki, tetapi
oleh mesin uap. Dengan demikian, pada masa revolusi industri terjadi
penghematan tenaga manusia. Setelah revolusi industri terjadi, perbedaan pola
hidup masyarakat sangat terlihat sekali.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris
sangat maju karena didukung oleh faktor keamanan dan politik Inggris.
Faktor penentu lain adalah penemuan yang dilakukan
oleh:
Ø Abraham
Darby (seorang insinyur berkebangsaan Inggris) yang berhasil menggunakan batu
bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi yang lebih
sempurna. Juga penemuan mesin uap oleh James Watt (insinyur berkebangsaan Skotlandia)
pada tahun 1763.
Ø Isaac Merrit
Singer dari Amerika Serikat berhasil memperbaiki sebuah mesin jahit rusak dan
membuat model yang lebih baik. Ia kemudian mendirikan sebuah industri yang
bernama I.M Singer and Company. Dalam tahun 1860, perusahaan ini merupakan
mesin jahit terbesar di dunia. Para Penemu dan Hasil Temuannya, Penemuan besar
yang merupakan awal peradaban modern menonjol pada mesin tenun dan kain.
Ø Blaise
Pascal (seorang filsuf dan ahli matematika berkebangsaan Perancis) menemukan
mesin hitung pada tahun 1642. Penemuan besar lainnya adalah penemuan mesin
cetak.
Ø James Watt
adalah Bapak Revolusi Industri. Modernisasi kehidupan mendapat arah baru ketika
pada tahun 1796 ia memperkenalkan mesin uapnya yang menggunakan kondensor.
Ø George
Stephenson membuat lokomotif yang pertama kali dikendarai pada jalur yang
menghubungkan Liverpool ke Manchester pada tahun 1830. Lokomotif ciptaannya
diberi nama Rocket.
Ø Nicholas
Joseph Cugnot (Perancis) dan Gottlieb Daimler (Jerman) berhasil memperkenalkan
mobil yang digerakan dengan tenaga uap.
Ø Henry Ford
dari Amerika Serikat membangun pabrik mobil di Detroit pada tahun 1876.
Perusahaan itu diberi nama Ford Motor Company.
Penemuan-penemuan di atas didukung
pula oleh penemuan para pakar di bidang kimia. Di antaranya adalah Charles
Goodyear dari Amerika Serikat yang menemukan cara memvulkanisir karet campuran
dengan belerang, agar karet menjadi keras.
Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860,
Revolusi Industri memasuki fase baru yang berbeda dari apa yang sudah lalu,
yang dikenal sebagai Revolusi Industri tahap kedua. Kejadian-kejadian yang
terjadi pada periode itu terutama ada tiga hal : perkembangan proses Bessemer
dalam membikin baja pada tahun 1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun
1873; dan penciptaan mesin pembakaran di dalam pada tahun 1876. Ia adalah
pelopor dan organisator perusahaan kereta api penumpang.
Perbedaan antara Revolusi Industri tahap kedua ini
dibanding tahap pertama adalah:
a) adanya
penggantian baja ditempat besi sebagai bahan industri pokok
b) penggantian batu arang dengan gas dan minyak
sebagai sumber pokok tenaga dan penggunaan listrik sebagai bentuk pokok tenaga
industry
c) perkembangan
mesin otomatis dan peningkatan yang tinggi spesialisasi buruh
d) penggunaan
campuran dan metal yang ringan dan hasil industri kimia
e) perubahan
radikal dalam transportasi dan komunikasi
f) pertumbuhan
bentuk-bentuk baru organisasi kapitalis
g) tersiarnya
industrialisasi di Eropa Tengah dan Timur dan bahkan di Timur Jauh.
B. Wujud
Revolusi Industri
Revolusi industri, pertama kali
ditandai dengan penggunaan mesin untuk pabrik pemintalan kapas. Dari tahun
1760 sampai 1870 banyak disaksikan penggunaan mesin-mesin ini.
Salah satu ikhtiar yang dikembangkan adalah mesin pemintal benang yang diberi
nama "Jenny" yang diciptakan James Hargreaves, pada tahun 1767, yang
diambil dari nama istrinya. Hanya saja, mesin ini temyata tidak kuat. sampai di
temukannya kerangka air oleh Ricard Arkwight dua tahun kemudian. Pada tahun
1779. Samuel Croupton menggabungkan alat pemintal "Jenny" dengan
karangka air menjadi sebuah mesin yang diberi nama "Mule".
Salanjutnya, ditemukan juga mesin tenun oleh Cartwright pada tahun 1785 yang
disempurnakan beberapa tahun kemudian.
Penemuan-penemuan ini, pada
gilirannya mendorong munculnya sistem pabrik. Sebab, mesin pemintal benang,
kerangka air, penggulung benang dan lainnya adalah mesin-mesin besar dan berat
yang tidak bisa dipasang dikedai yang dioperasionalkan oleh seorang pekerja.
Artinya, disini perlu dana dan lahan yang besar. Untuk itulah, maka pada
pertama kalinya, tahun 1771. Ricard A. penemu mesin kerangka air, mendirikan
sebuah pabrik.
Pada perkembangan selanjutnya,
dengan ditemukan mesin uap yang bisa dipergunakan sebagai penggerak mesin
berat, sistem pabrik menjadi semakin berkembang. Lebih dari itu. pada akhir
abad ke 18, mesin-mesin temuan baru tersebut bahkan telah menjadi faktor dan
alat utama dari sebuah sistem pabrik, yang pada gilirannya juga memberi
pengaruh pada organisasi kerja. Cara kerja mesin dalam sebuah pabrik menjadi
keharusan, sekaligus komplek, ruwet dan tentu mahal. Pada gilirannya, sistem
kerja mesin-mesin dalam pabrik ini kemudian melahirkan temuan-temuan mesin baru
yang mendorong lahirnya industri-industri besar berikutnya.
Pada tarap berikutnya. munculnya industri-industri
besar hasil penemuan mesin-mesin "sederhana" sebelumnya, melahirkan
penemuan dalam bidang tranportasi, kereta api, kendaraan bermesin (otomobil),
navigasi uap (kapal uap). telegram dan alat-alat pertanian. Kenyataan ini, pada
gilirannya juga melahirkan industri baru untuk mendukung penemuan-penemuan
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yangberlangsung secara
cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokokkehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadidapat
direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dandapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
Sedangkan pengertian
Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat dibidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris keekonomi
industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Revolusi Industri telah mengubahcara kerja manusia dari penggunaan tangan
menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri" diperkenalkan oleh Friedrich
Engelsdan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
B.
Saran
Diharapkan pembaca dihar`pkan mencari literature-literatur yang
lebih lengkap dalam mata kuliah Sejarah Eropa 2 terutama tentang masalah
Revolusi Industri, agar mempunyai pengetahuan yang lebih luas tentang hal
tersebut karena di dalam penulisan makalah belum adanya kesempurnan.
DAFTAR PUSTAKA
Edward McNall Bums, Western Civilizations Their
History and Their Culture, Edisi ke-5 Chapter: 23, New York, 1958 Flinn, MW,
Origins of the Industrial Revolution, London, 1967 Geoffrey Barraclough (edit).
The T/mes Atlas of World History, Times Books. 1984
Hartwell, RM, The Industrial Revolution in England, London,
1966 Hobsbawn, EJ. Industry and Empire, Harmondsworth, 1969, Jacques Godechot,
Revolusi di Dunia Barat (1770-1799). penterj. Tim Penerjemah Pusat Kebudayaan
Prands Surabaya.
(Yogyakarta : Gajah Mada University Press,1989 Lorens
Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 1996 Manteux, The Industrial Revolution in the
Eighteen th Century, Reprint New York, 1961
Marbun, BN, Kamus Politik, Jakarta :Pustaka Sinar
Harapan, 1996 Meulen, SJ, dan W.J.van der, Belajar dan Lahirnya Industrialisasi
di Eropa, (Jakarta : Yayasan Keriasama Perguruan Tinggi
Katolik, tth Romein. JM. Aera Eropa : Peradaban Eropa
sebagai
Penyimpangan dari Pola Urnum, penterj. Noer Toegiman.
(Bandung-Jakarta-Amsterdam, Ganaco N.V, 1956 Sardar,
Ziauddin, Saws, Tekhnologi dan Pembangunan di Dunia
Islam, Judul Penterj. Rahmani Astuti. (Bandung :
Penerbit. Pustaka. 1989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar