Tugas :
SEJARAH
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
SEJARAH
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2014
PENDIDIKAN
KAUM PEREMPUAN
Perkembangan
pendidikan yang cepat sejak abad ke-20 di sebabkan karena munculnya kesadaran
kaum penggerak nasional yang melihat begitu besar peran pendidikan dalam rangka
membebaskan bangsa dari ketertinggalan
berbagai aspek kehidupan. Para pemimpin penggerak nasional menyadari bahwa
penyelenggaraan pendidikan yang bersifat nasional harus segera di masukan ke
dalam program perjuangannya maka lahirlah sekolah-sekolah partikelir atas usaha
perintis-perintis kemerdekaan. Sekolah-sekolah itu mula-mula bercorak dua yaitu
:
1)
Sesuai dengan haluan politik
2)
Sesuai dengan tuntutan agama ( islam )
Golongan
pertama terdiri atas :
1.
Taman murid yang mulanya didirikan di
yogyakarta
2.
Sekolah serikat rakyat di Semarang yang
berhaluan komunis
3.
Kristiani institut yang didirikan oleh
Dr. Douwes Dekker di bandung
Sekolah-sekolah
yang bercorak islam yaitu :
1.
Sekolah serikat islam
2.
Sekolah muhamadiyah
3.
Sumatra thawalib di padang panjang
4.
Sekolah nahdatul ulama
5.
Sekolah persatuan umat islam
Perempuan
indonesia tidak tinggal diam melihat keadaan saat itu yang menyedihkan di
lingkungannya makatimbulah usaha untuk mengubah keduduka perempuan indonesia.
Pendidikan ini di pandang sebagai suatu jalan yang besar artinya yang dapat
menjunjung kaum perempuan dari kesengsaraan dan kehinaan, terutama jika di
ajarkan kepedanya kepandaian khusus untuk mencari nafkah sendiri, seperti
sebagai pekerjaan tangan.
1. Radeng ajeng kartini (1879-1904 )
Radeng
Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 april 1879 di mayong-jepara, setiap tahun
lahir kelahirannya di peringati sebagai hari katini. Radeng Ajeng Kartini
menuntut pelajaran pada sekolah belanda, kesempatan itu melanjutkan pelajaran
ke sekolah yang lebih tinggi tidak di berikan kepedanya.
Pada
usia 12 tahun dia tidak diperkenankan keluar rumah tetapi berkat usaha-usaha
sahabatnya maka 4 tahun kemudian dia di izinkan melihat dunia luar lagi. Maka
di mulainya perjuangan untuk melepaskan kaum perempuan dari belenggu
pengikatnya.
Islam
telah membangkitkan kartini untuk menginsafkan bangsanya bangun dari ketiduran,
meningkatkan derajat perempuan sebagai pendidik pertama dan utama bagi
anak-anaknya. Pemikiran kartini bahwa hidup merupakan suatu keinginan untuk
bebas, berdiri sendiri dan membebaskan gadis-gadis indonesia lainnya dari
ikatan adat kebiasaan.
Perjuangan
uatama R.A Kartini ialah perbaikan kedudukan dan derajat perempuan, janganlah
mengabdi kepeda suami saja sebagai tujuan hidup perempuan, selain mengurus
rumah tangga perempuan juga harus mengerjakan pekerjaan lain. Oleh karena itu,
perempuan harus mendapatkan pendidikan keterampilan supaya kelak mereka dapat
mengerjakan sesuatu di luar rumah tangga. Perempuan yang berpendidikan akan
lebih baik mendidik anaknya dan lebih sempurna mengurus rumah tangganya
sekaligus mengatasi kemajuan nusa dan bangsa.
Usaha-usaha
kartini dalam melaksanakan cita-citanya antara lain :
a.
Pada tahun 1903 ia membuka sekolah gadis
di jepara, setelah kawin ia mendirikan lagi sekolah gadis di rambang
b.
Pada tahun 1913 didirikan sekolah rendah
untuk anak-anak perempuan di beberapa kota besar yang di beri nama sekolah
kartini
Semua
surat yang di kirim dan di terimanya dari sahabatnya di negri belanda di
kumpulkan dan di bukukan dengan nama Van
Duisternis Tot licht, buku ini
kemudian di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia oleh Armyn Pane dengan
judul Habis Gelap Terbitlah Terang . isi buku tersebut melukiskan dengan jelas
keyakinannya bahwa perjuangan kaum perempuan indonesia akan berhasil pada masa
yang akan datang.
2. Raden Dewi Sartika ( 1884-1947 )
Raden
Dewi Sartika di lahirkan di bandung pada tanggal 4 desember 1884. Sejak kecil
sudah tampak sifat-sifatnya yang istimewa. Ia seorang anak yang lain suka ke
pada segala sesuatu yang baru, dan lain dari pada itu tampak pula sifat-sifat
kepemimpinannya. Ia di masukan ke sekolah Belanda oleh orang tuanya meskipun
pada masa itu masyarakat perempuan sunda terikat oleh adat istiadat, yang tidak
mengizinkan anak-anak perempuan yang satu sekolah.
Cita-cita
Raden Dewi Sartika ialah mengangkat derajat kaum perempuan di indonesia dengan
jalan memajukan pendidikannya yang di sebabkan karena ia tidak senang melihat
masyarakatnya di mana kaum perempuan tidak di beri kesempatan untuk mengejar
kemajuan.
Tujuan
hidup Raden Dewi Sartika yaitu menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan nusa
dan bangsa. Untuk melaksanakan cita-cita pendidikan itu maka pada tahun 1904
didirikan sekolah istri dengan jumlah peserta didik 20 orang tetapi pada tahun
kedua peserta didiknya bertambah, pada tahun 1909 sekolah ini pun berhasil
meluluskan peserta didiknya yang pertama. Sekolah ini kemudian di ubah namanya
menjadi Sekolah Dewi Sartika dan sekolah itu sekolah pertama bagi anak-anak
gadis di pasundan.
Dalam
tahun 1906 Ia menikah dengan Raden Agah Suriawinata, guru sekolah pamulangan
bandung. Karena jasa-jasanya di bidang pendidikan bagi anak-anak gadis, maka
pada tahun 1922 Ia dianugrahi bintang perak tanda jasa dan dalam tahun 1940
diangkat menjadi Rider In de Oranje
Nasasauorde oleh pemerintah belanda.
3. Rohana Kudus ( 1884-1969 )
Rohana
Kudus di lahirkan di kota Gedang pada tanggal 20 desember 1884, ayahnya bernama
Muhammad Rasyad Maharaja Sultan yang bekerja sebagai juru tulis pada sebuah
kantor di alahan panjang. Rohana, seorang perempuan muslim yang taat pada
agamanya dan giat mempelopori emansipasi perempuan. Dia juga seorang pendidik
perempuan yang berusaha untuk memperbaiki nasib kaum perempuan indonesia, juga seorang
guru agama, guru kerajinan perempuan, dan seorang wartawan perempuan pertama di
indonesia.
PENDIDIKAN
BERCORAK ISLAM
1. Madrasah Diniah dan Sumatra
Thawalib
Pada
tahun 1915 didirikan sebuah madrasah di padang panjang yang di beri nama Diniah School kemudian di ubah menjadi
madrasah diniah, pendiri sekolah ini ialah Zainuddin Labai Al-Junusi. Sejak itu
perkembangan Madrasah di Sumatra Barat mengalami kemajuan yang pesat,
kebanyakan Madrasah iti di beri nama Madrasah Diniah juga. Madrasah putri yang
pertama di indonesia didirikan pada tahun 1923 oleh Rangkajo Rahman
AL-Junusiah, seorang saudara perempuan dari Zainuddin Labai, sekolah ini di
beri nama Madrasah Diniah Putri. Selanjutnya banyak pembina surau yang
menyadari baiknya sistem Madrasah, maka pada tahun 1921 seorang ulama terkenal
Syekh Abdul Karim Almarullah memasukan sistem dan organisasi Madrasah kedalam
suraunya di padang panjang. Surau yang
telah melaksanakan sistem pembagian kelas itu di ubah namanya menjadi Sumatra
Thawalib.
Sumatra
Thawalib yang didirikan tahun 1918 di padang panjang, pada mulanya sebagai
perkumulan khusus untuk pelajar-pelajar Madrasah, baru pada tahun 1921 nama Sumatra Thawalib di pakai sebagai nama Madrasah yang
melaksanakan sistem pembagian kelas dari kelas 1 sampai kelas 7. Mulai saat itu
sistem halaqah dari surau jembatan besi
tidak di jalankan lagi dan di ubah menjadi sistem kelas.
Pada
tahun 1940 Thawalib padang membuka program baru yang di beri nama Kulliyatul Ulum.
Kuliah ini menampung indonesia merdeka , susunan Thawalib padang panjang
menjadi sebagai berikut:
a)
Tingkat Tsanawiah pertama empat tahun,
peserta didiknya adalah tamatan sekolah rakyat 6 tahun
b)
Tingkat Tsanawiah atas dengan nama
kulliayatul umum 3 tahun
c)
Tingkatan Tinggi dengan nama semula Akademi
Islam 3 tahun yang didiriakan tanggal 12 agustus 1956
Pada
tahun 1957 di ubah menjadi Fakultas Ushuluddin, mrupakan salah satu Fakultas
dari Universitas Islam Darul Hikmah di bukit tinggi yang didirikan pada tahun
1957, yang memiliki lima fakultas yaitu :
a)
Fakultas Hukum islam di Bukit Tinggi
b)
Fakultas Ushuluddin di Padang Panjang
c)
Fakultas Da’wah Wal Irsyad di Payakumbuh
d)
Fakultas Fiqhi Wal Ushul di Solo
e)
Fakultas Loqhatul Arabiyah Wat Tarbiah
di Padang
2. Muhammadiyah
Organisasi
Muhammadiyah berusaha mengembalikan ajaran islam kepada sumbernya yaitu Al-Qur’an
dan Sunnah. Seperti yang di amanatkan oleh Nabi Muhammad saw. Itulah sebabnya
maka tujuan organisasi ini adalah memperluas dan mempertinggi pendidikan islam
secara modern serta memperteguh keyakinan tetntang agama islam dalam rangka
mewujudkan masyarakat islam yang sebenarnya. Untuk mencapai tujuan itu, maka
Muhammadiyah mendirikan sekolah yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara di
bawah pimpinan Majelis Pengajaran.
Pada
zaman Kolonial Belanda Organisasi Muhammadiyah telah memiliki beberapa jenis
sekolah, yaitu :
a.
Busthanul Atfal (Taman Kanak-Kanak)
b.
Sekolah kelas II
c.
Sekolah schakel
d.
HIS
e.
MULO
f.
Inheemse Mulo
g.
Normaalschool
h.
Kweekschool
i.
AMS
Selain
sekolah umum, Muhammadiyah juga mendirikan sekolah yang bercorak agama islam
seperti :
a.
Madrasah Itbtidaiyah (SD)
b.
Madrasah Tsanawiah (SMP)
c.
Diniyah (khusus memberikan pelajaran
agama islam)
d.
Ualimin/mualimat (SGB islam)
e.
Kulliyatul Mubballigin (SPG islam)
3. Madrasah Al-Irsyad
Madrasah
Al-Irysad didirikan pada tahun 1913 di Jakarta. Madrasah tersebt merupakan
madrasa yang tertua di Jakarta, di bangun oleh himpunan Al-Irysad di Jakarta.
Madrasah
itu teridiri dari lima bagian :
1.
Awwaliyah, yang mempunyai tiga kelas
2.
Ibtidaiyah, empat kelas
3.
Tajhiziah, dua kelas
4.
Mualilin, empat kelas
5.
Takhassus, dua kelas
4. Mathla’ul Anwar
Mathla’ul
Anwar (MA) didirikan pada tahun 1916 di Menes Banten oleh K.H.M Yasin, K.H
Abdurrahman, K.H Sulaeman, K.Abdul Muti, K.H Daud dan E. Ismail. Sejak tahun
1941 di pimpin oleh E. Abubakar Uwes sebagai ketua umum. Tujuan utama
organisasi ini adalah memperjuangkantumbuhnya pendidikan dan pengajaran islam
di tengah-tengah masyarakat islam. Berbagai usaha yang telah dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut, antara lain ialah mengorganisir pendidikan dan
pengajaran islam melalui pendirian Madrasah, Sekolah dan Pesantren.
5. Persatuan Umat islam ( PUI)
Persatuan
Umat Islam adalah sebuah Organisasi Islam yang bersifat sosial dan berpusat di
Majalengka (Jawa Barat). Sebenarnya PUI ini merupakan suatu fusi dari dua
organisasi islam, yakni antara perikatan umat islam dibawah pimpinan K.H Ahmad
Halim Majalengkayang sudah ada sejak tahun 1917, dengan Al-Ittihadiatul
Islamiah, di bawah pimpinan K.H Ahmad Sanusi Sukabumi, didirikan pada tahun
1931 pada masa Jepang di sebut POII ( Persatuan Oemat Islam Indonesia).
6. Pesantren Persatuan Islam (PERSIS)
PERSIS
didirikan di Bandung pada tahun 1923 yang di ketahui oleh A. Hasan dan
penasehat M. Natsir yang juga sebagai salah seorang guru lembaga pendidikan
ini. PERSIS bertujuan mempersiapkan calon-calon ulama yang tidak kaku terhadap
masyarakat, menghasilkan mubaligh-mubaligh yang memiliki kemampuan memyiarkan,
membela dan mempertahankan agama islam.
Pesantren PERSIS di Bandung terdiri atas madrasah Ibtidaiyah/Tajhiziah,
Madrasah Tsanawiah, Mualimin dan Madrasah Aliyah. Lama belajar di Madrasah Ibtidaiyah
selama 6 tahun terdiri atas kelas tahdiri ( persiapan ) untuk dua tahun yang
pertama ( kelas A dan B ), setelah itu baru menjadi kelas I,II,III dan diakhiri dengan kelas IV.
7. Nahdatul Ulama ( NU )
Organisasi
Islam terbesar NU ini didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya oleh
K.H Hasyim Asy’ari. Beliau di lahirkan di Jombang pada tahun 1871, ia pernah
tinggal beberapa tahun belajar ilmu agama di Mekah. Setelah kembali ketanah air
selanjutnya ia mendirikan pesantren tebuireng di Jombang pada tahun 1899, yang
kelak menjadi salah satu pesantren terbesar di Indonesia.
Pesantren
Tebuireng pada awal berdirinya memiliki 28 orang santri dengan penekanan utama
dengan pelajaran agama islam dan bahasa Arab.
Pada
tahun 1929 ketika pesantren ini di pimpin oleh K.H Ilyas, di masukan mata
pelajaran umum kedalam madrasah salafiyah, seperti membaca dan menulis huruf
latin, bahasa indonesia, ilmu bumi, sejarah indonesia, berhitung, dan
dipergunakannya buku-buku yang di cetak dalam huruf latin.
Pada
tahu 1938 Komisi Perguruan NU menetapkan susunan madrasah-madrasahnya, yaitu :
a.
Madrasah Awaliyah 2 tahun
b.
Madrasah Ibtidaiyah 3 tahun
c.
Madrasah Tsanawiyah 3 tahun
d.
Madrasah Mu’alimin Wustha 3 tahun
e.
Madrasah Mu’alimin Ulya 3 tahun
Pada
tahun 1954 bagian pendidikan dan pengajaran (Ma’arif) NU membuat rencana baru
tentang susunan Sekolah/Madrasah NU sebagai berikit :
a.
Radiatul Athfa ( taman kanak-kanak ) 3
tahun
b.
SRI 6 tahun
c.
SMP 3 tahun
d.
SMA 3 tahun
e.
SGB 4 tahun
f.
SGA 3 tahun
g.
Madrasah Menengah Pertama (MMP) 3 Tahun
h.
Madarasah Menengah Atas (MMA) 3 tahun
i.
Mu’alimin/Mu’alimat (menerima lulusan
SRI) 3 Tahun
8. Pondok Modern Gontor
Pondok
Modern Gontor merupakan sebuah Madrasah yang di selenggarakan secara baru
dengan mempegunakan sistem pendidikan secara modern. Pondok pesantren ini
didirikan di Ponogoro Jawa Timur pada tahun 1926 selanjutnya dipermodern oleh
Imam Zarkasyi pada tahun 1936 salah seorang Alumni Normal Islam padang tahun
1935. Pada mulanya lama belajar di Pondok Modern Gontor ini 6 tahun. Mata pelajarannya:
Ilmu Agama, bahasa Arab dan pengetahuan umum.
Suatu
ciri khas dari lembaga pendidikan ini adalah dalam pergaulan sehari-hari hanya
menggunakan dua bahasa yaitu bahasa arab dan bahasa inggris. Para peserta didik
membuat organisasi sendiri yang terdiri atas beberapa bagian, seperti : olah
raga, kesenian, kesehatan, keagamaan, kepanduan, penerangan dan sebagaianya.
9. Al-Jam’iyatul Washliyah
Al-Jam’iyatul
Washliyah didirikan di Medan pada tanggal 30 nofember 1930 atas Swadaya dan Prakarsa
pelajar-pelajar dan guru-guru Maktab Islamiyah Tapanuli yang didirikan di Medan
19 Mei 1918 oleh masyarakat Tapanuli dan merupakan madrasah tertua di Medan.
Organisasi ini bertujuan melaksanakan tuntunan agama islam untuk kebahagian
hidup di dunia dan akhirat. Uasaha-uasaha yang dilaksanakan untuk mencapai
tujuan tersebut antara lain :
a.
Memperbanyak tabligh, zikir pengajian
dan amal sosial
b.
Mendirikan perguruan dan mengatur
kesempurnaan pelajaran, pendidikan dan kebudayaan.
Organisasi
ini membina pendidikan dengan jenjang sebgai berikut :
a.
Madrasah Ibtidaiyah 6 tahun
b.
Madrasah Tsanawiyah 3 tahun
c.
Madrasah Qismul ali 3 tahun
d.
Madrasah Mu’alimin 6 tahun
e.
Pendidikan Guru Agama 6 tahun
f.
SD Alwashiliyah 6 tahun
g.
SMP Alwashiliyah 3 tahun
h.
SMA Alwashiliyah 3 tahun ( untuk
pendidikan umum ini mata pelajarannya terdiri atas 70 persen pengetahuan umum,
dan 30 persen pengetahuan agama )
PENDIDIKAN
BERCORAK NASIONALISME
1.
Taman
Siswa
Pendiri perguruan ini adalah Ki
Hajar Dewantara di ahirkan di Yogyakarta pada tanggal 18 Mei 1889 putra dari
KPH. Surianingrat dan cucu dari Pakualam II. Dala lapangan politik,
bersama-sama Dr. Douwes Dekker dan Dr. Mangongkosuno mereka mendirika Indisce
Partij (IP) tahun 1912 yang tahun 1921 mengajar pada sekolah Adidarma dengan
kakaknya R.M Suryo Pranoto.
Perjuangan
Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan memuncak saat mendirikan Taman Murid
pada tanggal 1922. Pada mulanya bernama National
Onderwijs institut Taman Murid berkedudukan di Yogyakarta, jenis pendidikan
yang pertama di buka ialah Taman Anak dan Kursus Guru. Perjuangannya di bidang
pendidikan kebali mengalami rintangan dengan keluarnya Onderwijs Ordonnatie Sekolah Partikelir atau di sebut juga
Ordonansi Sekolah Liar yang di keluarkan pemerintah Kolonial pada tanggal 17 September 1932 yang berisi:
a.
Sekolah Partikelir harus minta izin
terlebih dahulu,
b.
Guru-guru sebelum mengajar harus
memiliki zin mengajar, dan
c.
Isi mata pelajaran harus sesuai dengan
sekolah negeri.
Dasar
pendidikan Taman Murid adalah di kenal dengan Panca Darma, yaitu lima syarat
mutlak: (1) kemerdekaan, (2) Kodrat Alam, (3) Kebudayaan, (4) Kebangsaan, dan
(5) Kemanusiaan. Jenis dan jenjang pendidikan yang ada dalam Perguruan Taman
Murid adalah sebagai berikut:
a.
Taman Indrya (Taman Kanak-Kanak) bagi
anak berusia 5-6 tahun
b.
Taman Anak (kelas I-III SD) bagi anak
berusia 6-10 tahun
c.
Tama Muda (kelas IV-VI SD) bagi anak
yang berusia 11-13 tahun
d.
Taman Dewasa (SMP)
e.
Taman Madya (SMA)
f.
Taman Guru, terdiri atas:
1. Taman
Guru BI, sekolah guru yang menyiapkan calon Guru Taman Kanak-Kanak dan Taman
Muda, yang di terima adalah Tamatan Dewasa dan lama belajar 1 tahun
2. Taman
Guru BII, sekolah ini menyiapkan calon guru Taman Madya yang di terima adalah
tamatan Taman Guru BI dan lama belajar 1 tahun
3. Taman
Guru BIII menyiapkan calon Taman Dewasa, yang diterima belajar di sekolah ini
adalah Tamatan Taman Guru BII. Taman Guru BIII ini di bagi atas dua bagian
(program) yaitu;
a) program
A (ilmu pasti) bagi mereka yang akan mengajar mata pelajaran/alam,
b) program
B (budaya) bagi ereka yang akan mengajar Taman Budaya
4. Taman
Guru Indrya, peserta didiknya umumnya gadis-gadis tamatan Dewasa atau tamatan
sekolah lanjtut lainnya yang berkeinginan menjadi guru pada Taman Guru Indrya, lama belajarnya 2
tahun
Tabel 2
JENIS-JENIS
PENDIDIKAN TAMAN MURID 1951/1952
Jenis/Jenjang
pendidikan
|
Banyaknya Cabang
|
Banyaknya Peserta
Didik
|
Banyaknya Guru
|
Taman Anak/Muda
|
55
|
22.651
|
389
|
Taman Dewasa
|
70
|
14.986
|
565
|
Taman Madya
|
9
|
1.695
|
182
|
Taman Guru
|
4
|
399
|
70
|
Menurut
prinsip Taman Murid bahwa anak-anak harus hidup dalam tiga lingkungan yang
berfungsi sebagai lembaga pendidikan, yaitu :
1)
Keluarga,
2)
Perguruan (sekolah) dan
3)
Organisasi Pemuda. Oleh Ki Hajar Dewantara disebutnya Tri Pusat Pendidikan.
Sembohyan
dan lambang Perguruan Taman Murid antara lain, adalah
1)
Lawan
Sastra Ngesti Muli, yaitu dengan kecerdasan jiwa menuju ke
arah kesejahteraan,
2)
Suci
Tata Ngesti Tunggal, yaitu dengan kesucian batin dan
teraturnya hidup lahir, kita mengejar kesempurnaan atau menuju kesatuan, dan
3)
Tut
Wuri Handayani, yaitu mengikuti dari belakang sambil
memberi dorongan. Maksudnya janganlah menarik-narik anak dari depan, tetapi
biarkanlah mereka mencari jalan sendiri,
4)
Kita
Berhamba Kepada Sang Anak, yaitu pendidik dengan iklas dan
tidak terikat oleh apapun juga mendekati si terdidik untuk mengorbankan diri
kepadanya, jadi bukan peserta didik untuk guru, tetapi guru untuk peserta
didik, dan
5) Rawe-rawe Rantas Malang-malang
Putung, segalah yang menghalangi akan hancur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar